Tanpa disadari, perkembangan kemampuan komunikasi sangat erat kaitannya dengan adanya interaksi sosial yang terbentuk sejak dini.
Mom & Dad pasti pernah mengajak Si Kecil yang masih bayi untuk berbicara, dengan memberikan pertanyaan atau membahasakan apa yang sedang dilakukan oleh Si Kecil sekalipun Si Kecil belum memberikan respon membalas ucapan Mom & Dad. Namun mengapa hal ini tetap Mom & Dad lakukan? Karena proses ini yang terjadi secara alamiah merupakan cara Mom & Dad sebagai orangtua mengajarkan anak untuk berkomunikasi.
Kemampuan komunikasi Si Kecil dimulai dengan adanya interaksi antara 2 orang atau lebih. Pada masa kanak-kanak proses komunikasi dimulai sejak dini, sedari bayi dimana bayi mulai menunjukan ketertarikan terhadap suara-suara orang di sekitarnya dan melakukan kontak mata terutama dengan Mom ketika sedang menyusui. Dimulai dari hal sederhana ini, kemampuan komunikasi Si Kecil terbentuk dan berkembang sesuai dengan perkembangannya.
Dalam perkembangannya, Si Kecil harus menunjukan ketertarikan dan mempertahankan atensinya ketika ada orang yang sedang berbicara kepadanya. Dengan mampu mempertahankan atensinya terhadap orang yang berbicara kepadanya, maka Si Kecil akan mendengar dan memproses kata-kata yang didengarnya. Sekalipun Si Kecil belum mampu memberikan respon yang sesuai, namun proses mendengar dan memproses kata-kata ini akan memperkaya kosa kata yang dimiliki Si Kecil.
Seiring bertambahnya kosa kata yang dimiliki dan optimalnya fungsi organ artikulasi yang dimiliki Si Kecil, maka proses komunikasi akan semakin matang. Si Kecil akan lebih banyak melakukan inisiasi komunikasi dengan orang sekitarnya, dimulai dari lingkungan keluarga terdekat hingga ke orang-orang baru yang ditemuinya.
Comments